Faris menuturkan, meningkatnya kebutuhan uang ini menandakan bahwa aktivitas dan mobilitas perekonomian masyarakat pada tahun ini semakin meningkat.

Sementara itu, Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta, Romo Hani Rudi Hartoko mengatakan, layanan penukaran uang ini baru pertama kali dilakukan di Katedral sehingga jemaat pun antusias untuk mengantre layanan tersebut.

“Kadang-kadang umat pada Hari Raya Natal memberikan tanda berbagi kasih dengan banyak orang. Dan kalau bisa memberikan dengan uang yang baru, orang menerimanya juga dengan senang,” katanya.

Apalagi, kata dia, mungkin ada juga umat yang sudah bersiap menukar uang untuk Imlek nanti.

Penukaran uang di Katedral hanya dilaksanakan pada hari ini dengan kuota sebanyak 250 penukar dan maksimal uang bisa yang ditukarkan sebanyak Rp4 juta per orang.

Baca Juga  Presdir Nestle Indonesia Terpilih sebagai Salah Satu Pemimpin Terpopuler di Media Online IDEAS 2022

Masyarakat, khususnya umat Kristiani yang ingin menukar uang di Katedral hanya perlu datang, selama persediaan uang masih ada, yakni dari pecahan Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000 dan Rp100.000.

Selain di Katedral, BI juga membuka layanan penukaran uang melalui kas keliling di GPIB Bukit Moria, Tebet, Jakara Selatan, hanya pada hari ini saja.

(Theresia Masang)