Jakarta, Satunusanet.com – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mencoba kereta langsung (direct train) dari Jakarta ke Yogyakarta dan berharap dapat melayani angkutan libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 yang saat ini diuji coba.
“Jadi untuk direct train ini, hari ini kita uji coba, kemudian kita evaluasi dan apabila hasil evaluasi itu memang baik, kita akan lakukan layanan direct train ini untuk Nataru,” kata dia.
Menhub menyampaikan hal itu seusai menjajal uji coba kereta api tanpa transit (direct train) dengan rute Stasiun Gambir Jakarta-Stasiun Tugu Yogyakarta. Kereta tersebut menempuh perjalanan kurang lebih 6 jam dari Stasiun Gambir hingga tiba ke Stasiun Yogyakarta.
“Kami tidak mau buru-buru ya (penetapan kereta api rute Jakarta-Yogyakarta untuk layani angkutan Natal dan tahun baru), Tapi harapan kami akan melayani Natal dan tahun baru ini,” kata Menhub dalam jumpa pers di Yogyakarta, Selasa.
Dudy mengatakan bahwa setelah kereta api tersebut tiba di Stasiun Yogyakarta, selanjutnya akan kembali ke Jakarta yang juga tanpa transit. Setibanya di Jakarta, kereta tersebut akan dievaluasi mengenai kesiapan jelang angkutan Natal dan tahun baru.
“Ini kereta akan kembali ke Jakarta, kita akan lihat lagi bagaimana hasilnya. Dari situ nanti KAI akan memutuskan apakah ini akan dilanjutkan pada masa Natal dan tahun baru (atau tidak),” Ucapnya.
Menhub Dudy mengatakan kereta api tanpa transit tersebut yang merupakan terobosan penting untuk melayani masyarakat dengan lebih cepat dan nyaman.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam proyek direct train Jakarta-Yogyakarta ini. Mari kita bersama-sama terus bekerja keras untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih baik bagi Indonesia,” pungkas Menhub.
Sebagai informasi, layanan direct train Jakarta-Yogyakarta baru tersedia secara eksklusif dan berupa uji coba pada tanggal 16 Desember 2024. PT KAI rencananya akan mengoperasikan direct train ini selama kegiatan Nataru 2024/2025, mulai tanggal 18 Desember 2024. Pemilihan rute Jakarta-Yogyakarta dan sebaliknya merupakan penyesuaian regulasi dari pembatasan kerja masinis.
(Theresia Masang)
