Biden: Kenaikan Tarif Trump Sebagai Kesalahan Besar

Jakarta, satunusanet.com – Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sebuah pidato pada Selasa (10/12), memuji warisannya semdri, menyebut rencana ekonomi yang akan dijalankan oleh Presiden AS Terpilih Donlad Trump sebagai kesalahan besar.  Kenaikan tarif impor yang telah disusun Trump akan menjadi beban bagi negara-negara asing.

Pidato presiden yang akan segera mengakhiri masa jabatannya itu muncul setelah Trump memenangkan masa jabatan kedua yang sebagian besar disebabkan oleh kemarahan para pemilih AS atas tingginya biaya hidup di bawah pemerintahan Partai Demokrat.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (12/12/2024) ia menantang Dojal Trump untuk membangun apa yang dikatakannya sebagai keberhasilan pemerintahannya sendiri.

“Saya berdoa kepada Tuhan agar presiden terpilih mencampakkan Proyek 2025. Saya pikir ini akan menjadi bencana ekonomi bagi kita dan kawasan ini,” kata Biden di Brookings Institution di Washington, mengacu pada cetak biru konservatif untuk pemerintahan Trump yang kedua.

Biden yang kerap batuk-batuk karena flu, mengatakan bahwa konsumen AS akan membayar dampak dari tarif yang telah dijanjikan Trump yang akan diterapkan kepada tetangga AS, Meksiko dan Kanada, dan juga kepada saingannya di Asia Pasifik, China.

Ketiga negara tersebut adalah tiga mitra dagang terbesar AS.

“Saya yakin pendekatan ini adalah sebuah kesalahan besar,” tambah Biden.

Pada acara terpisah pada Selasa, Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan bahwa rencana tarif Trump dapat “menggagalkan kemajuan yang telah dicapai AS dalam hal inflasi, dan memiliki konsekuensi yang merugikan pada pertumbuhan.”

Dia memperingatkan pada Pertemuan Dewan CEO Wall Street Journal bahwa kenaikan tarif dapat menaikkan harga secara signifikan bagi konsumen AS dan menambah tekanan pada perusahaan-perusahaan yang bergantung pada impor.

Baca Juga  Siswi Inggris Pengikut ISIS Ternyata Korban Perdagangan Manusia

Gedung Putih memuji pidato Biden sebagai “pidato penting tentang warisan ekonominya” saat pria berusia 82 tahun ini akan meninggalkan jabatannya kurang dari enam minggu lagi.

Sebagai informasi, Biden keluar dari bursa calon presiden 2024 melawan Trump pada Juli lalu karena kekhawatiran akan usianya dan menyerahkan tongkat estafet kepada Wakil Presiden Kamala Harris, yang dengan mudah dikalahkan Trump dalam pemilu bulan November.

(Theresia Masang)

Share :