Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Satunusanet.com, Vatikan – Paus Fransiskus pada hari Minggu menegaskan kembali kecamannya terhadap serangan Israel di Jalur Gaza, dengan mengecam “kekejaman” serangan tersebut untuk kedua kalinya dalam beberapa hari meskipun Israel menuduhnya memiliki “standar ganda”.

Dilansir dari  (AFP) Minggu (22/12), Paus mengatakan peristiwa di Gaza menyentuh hatinya. ”Begitu banyak kekejaman,anak-anak yang menjadi korban,pengeboman sekolah dan rumah sakit. Betapa kejamnya,” kata Paus setelah doa Angelus yang didaraskan setiap minggu.

Hal itu terjadi sehari setelah Paus asal Argentina berusia 88 tahun itu menyesalkan serangan udara Israel yang menewaskan tujuh anak dalam satu keluarga pada Jumat (20/12), menurut badan penyelamat Gaza.

“Kemarin anak-anak dibom. Ini kekejaman, ini bukan perang,” kata Paus kepada anggota pemerintahan Takhta Suci.

Pernyataan Paus yang mengecam pengeboman anak-anak di Gaza pada Sabtu (21/12), memicu tanggapan keras dari Israel.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel menggambarkan intervensi Paus Fransiskus “sangat mengecewakan karena tidak sesuai dengan konteks sebenarnya dari perjuangan Israel melawan terorisme jihadis, perang multi-front yang dipaksakan padanya sejak 7 Oktober.”

“Cukup dengan standar ganda dan diskriminasi terhadap negara Yahudi dan rakyatnya,” tambahnya.

“Kekejaman adalah teroris yang bersembunyi di balik anak-anak sambil mencoba membunuh anak-anak Israel; kekejaman adalah menyandera 100 orang selama 442 hari, termasuk bayi dan anak-anak, oleh teroris dan menyiksa mereka,” kata pernyataan Israel.

Ini merujuk pada militan Palestina Hamas yang menyerang Israel, membunuh banyak warga sipil dan menyandera orang pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang Gaza.

Badan penyelamat pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa serangan udara Israel telah menewaskan 10 anggota keluarga pada hari Jumat di bagian utara wilayah tersebut, termasuk tujuh anak-anak.

Baca Juga  Keseringan Menggunakan Gadget, Warga Australia Banyak Alami Gangguan Mata

Militer Israel mengatakan kepada AFP bahwa mereka telah menyerang “beberapa teroris yang beroperasi di sebuah bangunan militer milik organisasi teroris Hamas dan menimbulkan ancaman bagi pasukan IDF (angkatan darat) yang beroperasi di daerah tersebut”.

Ditambahkan pula bahwa “jumlah korban yang dilaporkan akibat serangan itu tidak sesuai dengan informasi” yang dimiliki oleh angkatan darat.

Kecaman Paus Fransiskus

Kritik Paus yang keras terhadap Israel tampaknya menandai perubahan nada bicara Paus dalam beberapa minggu terakhir.

Ia secara konsisten menyerukan perdamaian sejak dimulainya perang Israel-Hamas lebih dari 14 bulan yang lalu.

Namun pada akhir November, Fransiskus mengecam “kesombongan penjajah” di Ukraina seperti di “Palestina”, yang kontras dengan tradisi netralitas Takhta Suci saat ini.

Ia baru-baru ini menerbitkan sebuah buku di mana Paus menyerukan pemeriksaan dengan cermat apakah situasi di Gaza “sesuai dengan definisi teknis” genosida, sebuah tuduhan yang dengan tegas ditolak oleh Israel.

Pada akhir September, Jesuit Argentina itu juga mengkritik penggunaan kekuatan “tidak bermoral” Israel di Gaza dan di Lebanon, tempat Israel melancarkan serangan terhadap sekutu Hamas yang didukung Iran, Hizbullah.

Sejak 2013, Vatikan telah mengakui Negara Palestina, yang menjalin hubungan diplomatik dengannya, dan mendukung solusi dua negara.

Jumlah korban tersebut termasuk sandera yang meninggal atau terbunuh saat ditawan di Jalur Gaza.

Setidaknya 45.259 warga Palestina telah tewas dalam operasi militer balasan Israel di wilayah Palestina, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut data dari kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas. Angka-angka tersebut dianggap valid oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

(Theresia Masang)

Share :