Menguak Misteri Piramida Berusia 1.500 Tahun, yang Sarat Muatan Sejarah

SATUNUSANET.COM – Bangunan kuno yang masih gagah berdiri, menyimpan misteri unik yang menarik untuk diungkit. Apalagi jika bangunan tersebut memuat cerita sejarah didalamnya. Termasuk kemegahan misteri piramida berusia 1.500 tahun yang terletak di meksiko.

Dari penelusuran catatan sejarah yang terekam, museum ini dibangun oleh masyarakat adat pemahat batu asli. Bangunan ini terdiri dari ribuan bebatuan berbentuk punden berundak ini direkatkan dengan lem alami dari kaktus berduri. Terlihat dengan agungnya, bebatuan berwarna abu-abu yang berbentuk piramida menjulang tinggi dan tembok batu yang mengelilinginya tampak seperti sesuatu yang secara alami.

Terletak di Cañada de La Virgen (Lembah Perawan), sebuah area sekitar 30 mil di luar kota San Miguel de Allende di dataran tinggi Meksiko tengah, formasi batu itu menyatu dengan lanskap gersang dan kering layaknya kawasan pegunungan.

Tangga dengan anak tangga yang identik, terpahat di batu berwarna gelap yang keras. Struktur bangunan ini jelas membutuhkan tangan seorang pemahat batu yang terampil. Dua piramida lainnya, yang berukuran lebih kecil dan kurang terawatt, memiliki sentuhan yang sama. Struktur bangunan kuno ini didirikan oleh peradaban yang telah lama berlalu.

Masyarakat lokal telah lama mengetahui keberadaan reruntuhan piramida yang terletak di luar kota tempat tinggal mereka. Beberapa di antara mereka bergunjing bahwa ada mayat-mayat yang dimakamkan di piramida batu, sementara lainnya berbicara tentang emas yang tersembunyi. Penggali kubur telah menjarah dan bahkan mencoba meledakkannya dengan dinamit, namun tidak diketahui apakah mereka mendapat keberuntungan di piramida itu.

Antropolog lokal Albert Coffee, yang juga membantu penggalian,  mengungkapkan bahwa The House of Thirteen Heavens, dibangun sekitar tahun 540 M oleh orang-orang yang tinggal di situ pada waktu tersebut.

Baca Juga  Hebatnya Sains, Pecahkan Misteri Identitas Jack the Ripper dengan Air Mani

Dua struktur yang lebih kecil, bernama The House of the Wind dan The House of the Longest Night, dibangun dari bahan yang sama. Tapi persisnya apa yang dibangun oleh masyarakat kuno di situs itu tetap menjadi misteri, bahkan setelah lebih dari dua dekade penggalian. Itu karena menentukan siapa yang membangun piramida terbukti sulit. Konon, dalam banyak hal, tempat ini masih menjadi misteri, dan terus mengejutkan para sejarahwan.

Peradaban kuno saat itu, membangun The House of Thirteen Heavens menjadi instrumen penanggalan berdasarkan pergerakan matahari sepanjang tahun dan menggunakannya untuk mengidentifikasi tanggal-tanggal penting untuk pertanian. Mereka akan menginvestasikan sejumlah besar upaya untuk mendirikan piramida, katanya, yang telah berlangsung selama lebih dari 1.500 tahun.

Namun ironisnya, kisah mereka sendiri hampir seluruhnya hilang oleh waktu – sebagian karena mereka tidak meninggalkan teks tertulis, dan karena penaklukan Spanyol atas Meksiko modern pada abad ke-16 menghancurkan masyarakat.

Namun, bagi budaya masyarakat lokal, melestarikan dan menghormati pengetahuan dan tradisi leluhur mereka sangat penting, terutama karena sejarah mereka sering disalahartikan atau dilupakan.

Teknik arsitektur canggih

Menurut sejarah lisan masyarakat adat lokal, entitas suci menciptakan dunia, ruang dan kehidupan, dan memberi manusia Matahari sebagai referensi untuk menceritakan waktu. Oleh karena itu, manusia harus meniru organisasi itu di Bumi. Pertama-tama Anda mengatur empat penjuru dunia. Dan kemudian Matahari bergerak di keempat penjuru sepanjang tahun.

Dalam hal pembangunan piramida, mereka menggunakan teknik arsitektur dan material yang canggih. Mereka menambang batu tufa kasar yang terbentuk dari abu vulkanik yang mengeras dan memposisikannya sehingga masing-masing bagian membantu yang lain tetap di tempatnya – metode yang disebut hueso.

Pada eksplorasi lebih lanjut dari struktur piramida, para arkeolog menemukan bahwa masyarakat kuno yang membangunnya memang menyimpan barang-barang yang sangat berharga, hanya saja bukan emas. Mereka menemukan 19 mayat yang terkubur – laki-laki, perempuan, seorang anak dan bahkan seekor anjing – yang semuanya kini sedang diperiksa.

Baca Juga  Sang Penyihir Legendaris, Janet Wishart Asal Skotlandia yang Amat Ditakuti

Hipotesis awal tim adalah bahwa situs tersebut dibangun oleh komunitas Otomi, yang keturunannya tinggal di daerah tersebut saat ini.(Nicolaus Martens)

Share :