Jakarta, satunusanet.com – Mabes Polri merilis video animasi rekonstruksi adegan pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2022). Dalam Video animasi terungkap Ferdy Sambo menembak bagian kepala Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang sudah tersungkur di lantai.
Detail baru ini terkuak sehari setelah polisi melakukan reka ulang adegan penembakan di kediaman dinas Ferdy Sambo, di mana Sambo menghabisi Brigadir J setelah Bharada Richard Eliezer lebih dulu menembak bintara Polri sebanyak tiga kali atas perintah Ferdy Sambo.
Brigadir J digambarkan tidak bersenjata saat Bharada Richard Eliezer menembaknya tiga kali atas perintah Ferdy.Penembakan tersebut juga disaksikan oleh Bripka Ricky Rizal dan asisten rumah tangga Kuat Ma’rauf.
Video animasi tersebut merinci rangkaian peristiwa yang mengerikan dari menit ke menit saat semua tersangka dan Brigadir J tiba di kompleks Polri, Duren Tiga hingga kematiannya pada 8 Juli.
Gambar garis merah yang menyoroti arah peluru menunjukkan bahwa beberapa tembakan itu mengenai dada dan wajah kanan Brigadir J hingga membuatnya tertelungkup bersimbah daerah di lantai di ruang makan.
Sebelum pembunuhan Brigadir Yosua, Ferdy Sambo menyuruh Kuat Ma’ruf memanggil Brigadir J untuk menemuinya. Saat itulah Ferdy Sambo tampak marah kepada Brigadir J.
“Kamu tega sekali sama saya. Kamu kurang ajar sekali sama saya,” kata Sambo seperti dalam video animasi tersebut.
Merasa Brigadir J tidak mau mengakui perbuatannya dan menantang dirinya, Ferdy Sambo pun mengeluarkan perintah kepada Richard Elizer (RE).
Ferdy berteriak kepada RE untuk segera menembak Brigadir Yosua, “Hei kamu, tembak! Tembak segera!” perintah Sambo ke Bharada RE.
Setelah itu Ferdy Sambo menembak ke arah Brigadir J dan ke arah tembok, tangga dan lemari, untuk mengelabui seolah-olah terjadi tembak-menembak sesuai dengan skenarionya.
Setelah membunuh Brigadir J, Sambo menjemput istrinya Putri Candrawathi yang berada di dalam kamar. Kemudian Sambo keluar dari rumah, diikuti Putri bersama Kuat Ma’ruf. Lalu, Bripka Ricky yang sudah berada di dalam mobil mengantar Putri Candrawathi pulang ke rumah pribadi.
Ferdy Sambo berulang kali mengklaim bahwa Brigadir J melecehkan istrinya, Putri Candrawathi yang juga termasuk dalam lima tersangka kasus pembunuhan itu.
Indikasi bahwa pembunuhan itu direncanakan dengan hati-hati dan disengaja ditampilkan dalam video animasi.
Ferdy Sambo mengenakan sarung tangan hitam dan bersenjatakan pistol saat memasuki rumah sebelum penembakan tewasnya Brigadir Yosua.
Bharada RE adalah tersangka pertama dalam kasus tersebut dan juga yang pertama mengungkapkan bahwa Yosua sengaja dibunuh.
Dua tersangka lainnya adalah Brigadir Ricky Rizal dan seorang sopir keluarga Ferdy bernama Kuat Ma’ruf. Keduanya berada di ruang makan yang sama ketika Yosua terbunuh tetapi tidak melakukan apa pun untuk mencegah pembunuhan itu atau segera melaporkannya kepada pihak berwenang.
Narasi yang digambarkan dalam video yang dirilis oleh Polri itu sesuai dengan keterangan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) yang ikut memantau proses rekonstruksi tewasnya Brigadir Yosua.
LPSK bersama Komnas HAM dan Kompolnas menjadi pengawas eksternal yang dihadirkan Polri dalam gelaran rekonstruksi pada Selasa 30 Agustus.
Selain itu kelima tersangka dalam kasus ini yakni Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma’ruf dan Putri Candrawathi juga dihadirkan secara langsung.