Manokwari, satunusanet.com – Semarak HUT ke-77 RI mulai terasa di berbagai daerah di Indonesia dengan menggelar berbagai jenis kegiatan. Salah satunya karnaval budaya di Papua Barat. Karnaval budaya digelar pada Sabtu (13/8) dalam rangka memperingati HUT ke-77 Kemerdakaan RI sekaligus menjadi ajang pemersatu.
Yosephus Kosamakh, salah satu peserta karnaval budaya dari Ikatan Perempuan atau Finya Maybrat mengatakan karnaval budaya juga sebagai sarana perkenalan lintas budaya yang memotivasi masyarakat untuk terus mengenal keragaman budaya di Papua Barat.
“Kalau kita tidak punya budaya, kita tidak akan punya harga diri dan orang lain tidak akan mengenali kita. Dengan budaya kita akan menjadi kuat,” kata Yosephus di Manokwari, Sabtu, dalam laporan Antara.
Yosephus Kosamakh menuturkan, dirinya dan 13 temannya datang langsung dari Kabupaten Maybrat untuk mengikuti karnaval budaya di Kabupaten Manokwari dengan mengenakan pakaian adat tenun yang biasanya sebagai mahar untuk pernikahan.
Selain pakaian adat, mereka juga memakai kalung dengan butiran manik-manik, yang digunakan orangtua mereka sebagai nilai tukar barang atau barter.
“Pertukaran tersebut tergantung pada kesepakatan antara peminat dan pemilik barang yang melakukan barter,” katanya.
Menurut Yosephus, Karnaval budaya bisa digelar tanpa harus menunggu momentum, seperti Hari Kemerdekaan melainkan hadir dalan kegiatan sejenis yang dirujukan untuk mempertemukan semua budaya Nusantara dalam satu wadah.
Ia menganggap karnaval budaya itu penting, karena menurutnya generasi muda perlu dikenalkan dengan budaya mereka.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat, Herman Sayori, mengatakan, karnaval budaya bertujuan untuk melindungi dan melestarikan serta memanfaatkan kebudayaan yang ada di wilayah itu.
Pembangunan kebudayaan menurut Herman telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Pemajuan kebudayaaan bertujuan untuk membentuk ketegasan bahwa budaya merupakan pilar identitas bangsa dan menjadikan masyarakat berkepribadian dan berdikari secara ekonomi serta berdaulat secara politik.
Peserta karnaval budaya diperkirakan mencapai 200 orang dari delapan paguyuban yang ada di Papua Barat. Karnaval budaya dimulai dan diakhiri di Jalan Percetakan Negara Manokwari tidak hanya berbentuk pawai berjalan kaki melainkan juga menjadi ajang untuk menampilkan tarian khas daraeh seperti Yospan (Maybrat), Tari Ja’I (NTT), Tari 4 Etnis (Sulsel) dan pertunjukan silat (Madura).