Jakarta, satunusanet.com – Word Health Organization (WHO) telah menetapkan wabah cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global. Saat ini lebih dari dari 26.000 kasus cacar monyet dilaporkan di 87 negara. Penyakit cacar monyet disebabkan oleh virus yang mudah menular. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah dan mengurangi risiko terinfeksi cacar monyet.
Virus cacar monyet dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus. Saat ini jumlah kasus terus meningkat yang ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung, luka infksi, korengan atau cairan tubuh penderita cacar monyet yang ditularkan.
Menurut Pusat Penggendalian dan Pencegahan atau CDC, sekitar 98% pasien yang memberikan informasi demografis ke klinik diindentifikasikan sebagai pria yang berhubungan seks dengan pria. Pria gay dan biseksual berada pada risiko infeksi tertinggi. Sejauh ini, sebagian besar kasus telah dilaporkan di kota-kota besar seperti New York dan Los Angeles.
Namun, siapa pun dapat tertular virus. Anak-anak, ibu hamil, serta orang yang memiliki kelainan khusus dianggap sangat berisiko, melalui kontak fisik dengan seseorang yang terinfeksi atau tertular.
Saat wabah terus berkembang, kemungkinan virus terus menyebar lebih luas dan mulai menginfeksi kelompok demografis yang berbeda.
Meskuipun para pakar kesehatan sepakat bahwa risiko tertular cacar monyet bagi masyarakat umum sangat rendah. Namun harus tetap waspada terhadap wabah ini dan mengambil beberapa tindakan pencegahan untuk mrngurangi risiko tertular virus. Lantas, bagaimana cara untuk meminimalkan risiko infeksi cacar monyet?
Melansir dari ABC News, berikut cara yang ampuh dari pakar keehatan untuk mencegah penularan yang perlu Anda ketahui, di antaranya:
1. Hindari kontak fisik secara dekat dengan seseorang yang terinfeksi virus.
Dr. Wafaa El-Sadr, profesor epidemiologi dan kedokteran Universitas Columbia mengatakan bahwa kontak langsung melalui kulit ke kulit merupakan faktor paling berisiko terinfeksi virus cacar monyet. Seperti, kontak dekat kulit dengan kulit yang terinfeksi dan ditularkan selama kontak seksual dan intim.
“Dikarenakan cacar monyet dapat menyebar saat berhungan intim, penting untuk jujur dan terbuka dengan pasangan tentang risiko dan kemungkinan paparan sebelumnya, ” kata Richard Silvera, profesor kedokteran di Icahn School of Medicine, Mount Sinai.
CDC mengungkapkan orang yang terinfeksi cacar monyet memiliki gejala awal sampai munculnya ruam pada tubuh. Proses ini biasanya memakan waktu dua hingga empat minggu.
“Dalam beberapa kasus ruam yang muncul pada tubuh berbeda dengan penderita lain. Bahkan bisa terlihat dalam bentuk dan ciri yang khas. Bisa terlihat seperti jerawat atau benjolan kecil yang menyerupai folikulitis yakni saat folikel rambut terinfeksi. Dibarengi dengan rasa sakit atau tanpa sakit sedikitpun,” ujar Dr. Robert Pitts, dokter penyakit menular di NYU Langone Health.
2. Hindari berbagi handuk, pakaian, dan seprai
Menurut Dr. Anne Rimoin, profesor epidemiologi di University of California, Los Angeles, Virus dapat menyebar melalui benda-benda yang terkontaminasi termasuk pakaian, seprai, handuk dan bahan berpori lainnya.
Meskipun jenis penularan melalui barang tidak umum terjadi seperti kontak kulit ke kulit, namun perlu diperhatikan saat berbagi barang dengan orang lain.
“Virus ini bisa hidup di permukaan benda untuk jangka waktu tertentu dan kemudian menyebar ke orang lain,” tambah Rimoin.
CDC juga merekomendasikan untuk menghindari peralatan atau benda yang digunakan oleh penderita cacar monyet.
3. Jaga kebersihan, cuci tangan dengan sabun dan air atau gunakan hand sanitizer
“Kebersihan tangan adalah hal yang paling penting, tidak hanya untuk cacar monyet namun untuk jenis penyakit menular lain,” ungkap kepala koresponden medis ABC News, Dr. Jennifer Ashton.
Menjaga kebersihan tangan sangat penting agar tetap sehat. Dimana tangan menjadi vektor semua benda yang kita sentuh sehingga kuman dapat masuk melalui mata, hidung, dan mulut . Praktek tesebut telah dilakukan selama dua tahun terakhir, masih bekerja sampai saat ini.
“Memakai masker dan rajin cuci tangan terbukti berhasil untuk mencegah Covid-19, hal ini juga akan berhasil untuk penyakit cacar monyet,” kata Silvera
4. Pakai pakaian tertutup
Untuk mengurangi kemungkinan kontak kulit ke kulit dengan seseorang yang mungkin terinfeksi virus, lebih aman kenakan pakaian tertutup terutama saat berada di keramaian.
Menurut CDC Amerika Serikat, berpakaian tertutup saat mengikuti festival, pertemuann, atau konser dapat mencegah kontak kulit dengan kulit secara dekat dibandingkan jika mengenakan pakaian minim yang berpotensi terpapar cacar monyet.
“Ini bukan peristiwa di mana penularan mungkin terjadi, tetapi tentu saja, jika Anda merasa berada dalam kategori berisiko tinggi, Anda mungkin ingin sedikit lebih berhati-hati,” tegas John Brownstein, kepala inovasi Rumah Sakit Anak di Boston.
5. Bersihkan benda mati yang mungkin terpapar virus
CDC merekomendasikan penyemprotan disinfektan pada tenpat atau benda setelah berdekatan dengan seseorang yang terinfeksi cacar monyet, terutama benda yang mereka gunakan untuk mengurangi kemungkinan infeksi. Hal ini dikarenakan cacar monyet dianggap sebagai orthopoxvirus yang sangat sensitif terhadap disinfektan.
“Bagi mereka yang tinggal di daerah dengan jumlah kasus cacar monyet yang tinggi atau terkontamminasi dengan barang yang digunakan oleh seseorang yang menderita cacar monyet, disinfektan bisa menjadi peerlidungan yang ampuh,” kata Brownstein.
CDC menyarankan menggunakan disinfektan yang benar untuk mencegah dan mengurangi penyebaran virus.
6. Dapatkan vaksinasi jika berisiko
Cara yang paling ampuh untuk mencegah terserang penyakit menular dengan mendapatkan vaksin.
CDC merekomemndasikan vaksin diberikan kepada orang yang berisiko terpapar virus cacar monyet. Dalam lal ini termasuk orang yang memiliki pasangan seksual yang telah didiagnosis cacar monyet dalam dua minggu terakhir, dan orang-orang yang memiliki pasangan seksual dalam dua minggu terakhir di daerah yang diketahui menderita cacar monyet.
7. Selalu update informasi dan waspada
“Para ahli harus memberikan informasi kepada mereka yang mungkin paling berisiko terinfeksi cacar monyet dengan infomasi yang akurat guna menghentikan penyebaran lebih lanjut. Bahkan para peneiti pun mempelajari perkembangsn virus sertiap hari,” kata Silvera.
Sebelumnya, jumlah kasus cacar monyet relatif rendah. Kami akan terus belajar lebih banyak tentang virus seiring berjalannya waktu sehingga panduan dari para ahli akan terus berkembang. Para ahli menyerukan untuk meningkatkan kesadaran dan yang paling penting tetap tenang.
“Dalam banyak hal cacar monyet sangat berbeda dari coronavirus. Oleh karena itu untuk menanggulangi tetap waspada tapi jangan panik ikuti anjuran pakar kesehatan,” ujar El-Sadr.
Bagi masyarakat yang mengalami gejala atau tanda cacar monyert, segetra konsultasikan dengan tenaga medis di rumah sakit atau klinik terdekat.