Tragedi Kecelakaan Bintaro dan Cerita Mistis di Sekitar Rel

Jakarta, satunusanet.com  – Tragedi Bintaro yang telah berlangsung puluhan tahun yang lalu, masih saja menyisakan kisah mengharu-biru bila orang mengingatnnya. Betapa tidak, dalam sejarah panjang perkereta apian Indonesia, tidak ada tragedi kecelakaan kereta api merenggut korban jiwa lebih banyak selain tragedi di Bintaro pada tahun 1987 tersebut. Sebanyak 139 orang diketahui menjadi korban tewas dalam insiden naas ini.

Insiden ini bermula ketika pada hari naas tersebut, kereta 220 berangkat meninggalkan Stasiun Kebayoran. Padahal seharusnya kereta tersebut menunggu terlebih dahulu hingga kereta 225 tiba di Stasiun Kebayoran. Namun karena kereta 225 terlambat tiba di Stasiun Sudimara, kereta 220 pun kemudian tetap diberangkatkan.

Sementara itu di Stasiun Sudimara, begitu menerima informasi kalau kereta 220 sudah pergi meninggalkan Stasiun Kebayoran, kepala stasiun lantas meminta kepada juru langsir untuk memberitahukan masinis atau pengemudi kereta 225 sudah dirinya berangkat di jalur yang berbeda.

Namun sebelum juru langsir sempat memberikan aba-aba, kereta 225 keburu berangkat lebih dulu sesuai dengan jadwal awal. Terlebih lagi kondisi kereta saat itu sudah semakin penuh dan penumpang sudah ada yang meluber hingga ke atap serta lokomotif kereta.

Juru langsir Stasiun Sudimara yang melihat hal tersebut jelas merasa kaget bukan kepalang. Dengan susah payah, ia pun turun berlari ke atas rel sambil mencoba menghentikan kereta, namun usahanya sia-sia karena terlalu banyaknya penumpang menyebabkan masinis tidak bisa melihat keberadaan juru langsir.

Di tengah-tengah perjalanan itulah, kereta 225 berpapasan dengan kereta 220 yang melaju kencang dari arah berlawanan. Masinis kereta 225 mencoba menghentikan kereta dengan memakai rem darurat.

Namun karena masing-masing kereta sudah berjarak terlalu dekat, kereta tidak sempat berhenti dan terjadilah tabrakan yang amat dahsyat. Saking kerasnya tabrakan tersebut, gerbong-gerbong kereta sampai terguling hingga keluar rel.

Baca Juga  Mau Menginap Gratis ? Yuk Ikutan Program "Stay on Us"
Cerita penampakan di Sekitar rel Bintaro

Meskipun Tragedi Bintaro 1987 sudah lama berlalu, reputasi angker yang membayangi bekas lokasi kecelakaan masih tetap terasa hingga sekarang. Warga setempat mengaku kalau saat hari sudah gelap, mereka kerap mendengar suara tangisan anak-anak di dekat bekas lokasi kecelakaan.

Padahal saat itu tidak anak-anak yang sedang berada di lokasi. Bahkan ada yang mengaku pernah melihat sosok anak-anak dalam kondisi bersimbah darah dan anggota badannya sudah tidak utuh.

Cerita mistis seputar bekas lokasi Tragedi Bintaro masih belum berhenti sampai di sana. Menurut saksi mata lain, sering ada hantu tanpa kepala yang menampakkan diri di dekat rel. Selain menampakkan diri, hantu tersebut konon juga kerap mengusik pengemudi kendaraan bermotor di sekitar lokasi sehingga daerah sekitar Bintaro kerap menjadi lokasi kecelakaan lalu lintas.

Dalam cerita lain, ada fenomena aneh yang kerap dikenal sebagai Kereta Hantu Bintaro. Menurut pengakuan sejumlah korban yang pernah mengalami sendiri peristiwa ini, pada awalnya mereka menaiki kereta dari Tanah Abang. Namun saat sudah menaiki kereta, ternyata kereta yang mereka naiki tidak pernah sampai ke tujuan.

Saat berada di jalur tempat terjadinya Tragedi Bintaro, kereta tersebut kemudian berhenti supaya penumpang turun. Padahal di lokasi tersebut, tidak ada tempat pemberhentian kereta. Yang lebih membingungkannya lagi adalah saat penumpang benar-benar turun di Bintaro, warga setempat mengaku tidak melihat ada kereta yang berhenti hanya di sana. Mereka justru berkat kalau penumpang yang mengaku naik kereta sebenarnya sedang berjalan kaki sambil melamun di atas rel.

 

Share :