Jakarta, satunusanet.com – Apakah kamu sedang mempertimbangkan untuk melakukan mammografi? Seberapa sering perempuan perlu memeriksakan payudaranya? Kapan seseorang mulai membutuhkan mammografi dan bagaimana proses pemeriksaannya?
Mungkin banyak pertanyaan di benak kita sebagai perempuan tentang mammografi. Sebelum kamu mengambil keputusan untuk melakukan pemeriksaan mammografi, ada baiknya kenali dulu apa itu mammografi.
Untuk lebih jelasnya, yuk, sama-sama kita cari tahu di artikel berikut ini.
Apa itu mammografi?
Mammografi adalah Pemeriksaan dengan menggunakan sinar X atau rontgen berdaya rendah. Lewat mammogarafi kita bisa mengetahui ada tidaknya tumor, kanker, kista, atau penumpukkan kalsium pada jaringan payudara. Saat pemeriksaan mammografi kamu berdiri di depan alat rontgen, sementara itu payudara kamu ditempatkan ke dalam alat rontgen dengan kompresor yang terbuat dari logam, yang membantu menekan payudara sehingga jumlah radiasi yang digunakan cukup rendah dan lebih banyak jaringan payudara yang dapat terdeteksi.
Mungkin pemeriksaan ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman, karena payudara akan ditekan dari sisi atas dan bawah, namun jangan khawatir karena sejauh ini, penekanan payudara selama pemeriksaan mammografi tidak terbukti merusak jaringan payudara.
Apa tujuan mammografi dan jenisnya?
Ada dua jenis mammografi yang biasa dilakukan berdasarkan tujuannya yaitu, mammografi skrining dan mammografi diagnostik. Tujuan utama pemeriksaan mammografi untuk mendeteksi adanya gejala kanker dan tumor. Gambar yang dihasilkan mammografi memaparkan bagian payudara.
Mammografi skrining dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini walaupun tanda-tanda kelainan belum terlihat secara jelas dengan kasat mata. Atau bagi mereka yang berisiko tinggi terkena kanker payudara. Sehingga pengobatan segera ditindak lanjuti.
Sedangkan, mammografi diagnostik, dilakukan untuk mengindentifikasi masalah atau perubahan pada payudara, seperti timbul rasa nyeri, muncul benjolan, warna kulit di sekitar payudara berubah, puting menebal serta keluar cairan dari puting.
Kapan mulai melakukan mammografi?
Mendengar kata mammografi mungkin menjadi hal yang menakutkan. Namun, bagaimanapun pemeriksaan harus dilakukan terlebih lagi jika kita memiliki risiko terkena kanker payudara atau ada riwayat kanker payudara dalam keluarga.
Lalu, kapan kita melakukan mammografi?
Menurut Canadian Cancer Society, yang dilansir dari situs Rethink, perempuan dibawah usia 49 tahun tidak disarankan untuk melakukan pemeriksaan skrining secara teratur. Mengapa demikian? Karena perempuan dalam kategori usia tersebut memiliki risiko kematian yang rendah.
Peremeriksaan skrining dikhususkan untuk perempuan yang berisiko rendah terkena kanker payudara. Pendapat yang lain dari The American Cancer Society, merekomendasikan pemeriksaan mammografi bagi perempuan yang berusia 40 tahun ke atas dan berisiko mengalami kanker payudara secara genetik.
Meskipun kamu tidak harus melakukan pemeriksaan rutin, segera konsultasikan dengan dokter jika kamu melihat ada kelainan pada payudara.
Apakah pemeriksaan mammografi menyakitkan?
Saat melakukan mammografi mungkin akan merasa tidak nyaman atau nyeri beberapa saat sekitar 30 menit. Banyak dari kita sebagai perempuan seringkali berpikir ukuran payudara akan mempengaruhi ketidaknyamanan selama menjalani mammografi. Tapi kenyataannya, mammografi tidaklah menyakitkan. Jadi tidak perlu takut. Jika kamu merasa kesakitan saat pemeriksaan, kamu harus segera memberitahu teknisi.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mengurangi rasa sakit pada payudara, pemeriksaan sebaiknya dilakukan satu minggu setelah menstruasi. Sebaliknya, tidak menjadwalkan pemeriksaan seminggu sebelum periode menstruasi, karena pada periode ini payudara bersifat lunak. Hindari mengkonsumsi kafein 5-7 hari menjelang pemeriksaan mammografi.
Apa yang harus dipersiapkan?
Apa yang harus dilakukan sebelum melakukan mammografi pertama kali?
Sebelum melakukan mammografi ada persiapan dan hal penting untuk diketahui pada hari pemeriksaan. Tidak boleh menggunakan deodoran, lotion atau bedak. Hindari pemakaian lotion atau bedak di bawah lengan atau di payudara. Kenakan pakaian longgar, atasan dan bawahan terpisah agar lebih memudahkan dan nyaman selama melakukan pemeriksaan. Yang terakhir, lepaskan perhiasan, terutama kalung.
Apakah mammografi aman?
Meskipun mammografi mengunakan radiasi tetapi aman digunakan karena tingkat radiasinya sangat rendah. Dengan tingkat radiasi yang minim, paparan dari sinar X tidak meningkatkan risiko terkena kanker payudara, malahan mammografi dapat membantu deteksi dini kanker payudara. Dapat dikatakan mammografi memiliki manfaat lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan pada perempuan pasca menopause dan mereka yang berisiko tinggi terkena kanker payudara.
Walaupun mammografi banyak direkomendasi di banyak rumah sakit karena sangat bermanfaat untuk mendeteksi kanker payudara, namun teknologi mammografi juga punya beberapa kelemahan.
Kelemahannya dari hasil negatif palsu yang dapat terjadi. Artinya, semuanya terlihat normal, tidak terdeteksi terkena kanker. Tetapi sebenarya terdapat kanker.
Hasil negatif palsu sering dialami oleh perempuan yang lebih muda karena payudara mereka mengandung lebih banyak kelenjar dan ligamen.
Kelemahannya lainnya adalah positif palsu dapat terjadi ketika hasil mammografi menunjukkan adanya kanker, walaupun sebenarnya tidak ada. Positif palsu lebih sering terjadi pada perempuan yang berusia muda daripada yang lebih tua.
Nah, itulah penjelasan mengenai mammografi. Meski Mammografi digadang-gadang sebagai alat diagnosis yang penting untuk mendeteksi kanker payudara, tetapi penting juga untuk memperhatikan tubuh kita sendiri sehingga kita dapat melakukan tindakan pengobatan ketika ada sesuatu yang tidak beres dari tubuh kita.
Salam sehat!