JAKARTA, satunusanet.com – Secara resmi telah dinyatakan bahwa mulai hari ini, Selasa (13/07/2022) Indonesia akan melakukan ekspor perdana ayam ke negeri Singapura.
Pengiriman perdana ini disahkan setelah mendapatkan izin dari otoritas Singapura pada akhir Juni lalu. Ekspor ini sekaligus menandai Singapura sebagai tujuan ekspor ayam dan produk ayam Indonesia yang pertama di Asean.
“Rabu tanggal 13 (Juli 2022), di kantor Pusat CPI Ancol jam 7.30 sampai dengan 10.00. Ekspor perdana ke Singapura,” kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Ditjen Peternakan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) Tri Mela Sari.
Seperti diketahui, Badan pangan Singapura (Singapore Food Agency/ SFA) memberikan izin impor atas daging ayam dan produk daging ayam dari Indonesia.
“Dengan senang hati kami informasikan bahwa Indonesia telah disetujui untuk mengekspor daging ayam olahan beku, chilled, dan daging olahan ayam ke Singapura,” demikian pernyataan putusan SFA di situs resmi, dikutip Selasa (12/7/2022).
Pada lampiran surat putusan tanggal 30 Juni 2022 itu tercantum, perusahaan yang sudah mendapat izin ekspor ke Singapura adalah:
- PT Charoen Pokphand Indonesia – Food Division
produk disetujui: daging ayam/ potong - PT Ciomas Adisatwa – Plant Pemalang
produk disetujui: daging ayam beku/ potong - PT Charoen Pokphand Indonesia, TBK
produk disetujui: produk daging ayam/ olahan.
Artinya, hingga saat ini, ada 2 perusahaan yang mendapatkan izin masuk ke Singapura, yaitu Charoen Pokhpand dan Japfa (Ciomas Adisatwa).
Sebelumnya, Mela Sari mengungkapkan, setidaknya ada 10 perusahaan lain yang tengah mengantre mendapatkan izin ekspor ayam dan produk ayam ke Singapura.
Sementara itu, Ketua Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), Ahmad Dawami mengatakan, dibukanya keran impor tersebut menjadi titik baru bagi industri ayam Indonesia. Meski, imbuh dia, pemberlakuan persyaratan yang ditetapkan Singapura tidak lah berbeda dengan ketentuan di negara lain.
“Indonesia kan sudah pernah ekspor ke Jepang segala, Arab Saudi, negara lain. Tapi justru ke Singapura ini, ke sesama Asean kan belum pernah, ini baru pertama kali. Jadi kalau Singapura bobol tentunya secara kualitas nggak ada masalah lagi kan,” kata Dawami.
Dawami optimistis, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan Singapura, meski jika harus menjadi pemasok utama ke negara tersebut. “Kita bisa memenuhi ke sana. Tapi, Singapura kan katanya tidak mau lagi bergantung ke satu sumber. Jadi potensinya sebenarnya nggak banyak menurut saya,” ujarnya.