Wabah Covid-19 Melonjak di Makau, Hotel Sheraton Jadi Tempat Karantina

Hong Kong,  satunusanet.com – Wabah Covid-19 melanda Makau, hotel Sheraton dan resor Londoner di Sands China digunakan sebagai tempat karantina.

Pengumuman tersebut muncul saat otioritas Makau melaporkan 88 kasus baru pada hari Jumat (8/7), sehingga total menjadi 1.303 kasus. Sejak pertengahan Juni Lebih dari 17.000 orang dikarantina, menurut pihak berwenang.

Sebagian besar bisnis di kota itu tutup termasuk hotel Grand Lisboa yang terkenal ramai di semenanjung utama Makau. Lebih dari 500 orang dikarantina selama lima hari di hotel setelah dittemukan kasus penularan lokal.

Bekas jajahan Portugis itu hanya memiliki satu rumah sakit umum untuk lebih dari 600.000 penduduknya, dan sistem layanan medis telah diperluas sebelum wabah virus corona.

Pihak berwenang telah mendirikan rumah sakit darurat di sebuah pusat olahraga di dekat jalur Cotai bergaya Las Vegas  dan memiliki sekitar 600 pekerja medis dari China daratan untuk membantu mereka.

Lebih dari 90% penduduk Makau telah divaksinasi penuh COVID-19, tetapi ini adalah pertama kalinya kota itu bergulat dengan varian virus corona Omicron yang menyebar cepat.

Kota Makau mematuhi kebijakan “nol-COVID” China yang bertujuan untuk mencegah penyebaran wabah virus dengan biaya berapa pun, dan hal itu bertentangan dengan tren global yaitu hidup berdampingan dengan virus.

Walaupun pemerintah belum memberlakukan kebijakan penguncian seperti yang terlihat di seluruh kota di Cina daratan, Makau secara efektif telah menutup sebagian besar fasilitas umum.

Warga  diminta untuk tinggal di rumah, transportasi umum dibatasi dan restoran hanya menyediakan makanan untuk dibawa pulang.

Warga memadati pasar makanan dan toko kelontong pada Kamis (7/7), karena khawatir akan ada  penguncian wilayah di seluruh kota.

Baca Juga  Shakira dan Gerard Pique Umumkan Berpisah Karena Orang Ketiga

Pemerintah Makau membantah desas desus tentang penguncian itu dan meminta masyarakat untuk tidak panik dan menimbun makanan, menurut media lokal TDM.

Pusat bisnis Hong Kong, tetangga Makau, juga mengalami kepanikan serupa setelah desas-desus penguncian berulang kali muncul. Pihak berwenang Hong Kong tidak pernah memberlakukan penguncian penuh dan mulai melonggarkan pembatasan COVID-19 bahkan saat kasus sempat mencapai 3.000 setiap hari.

Pemerintah Makau bergantung pada  bisnis kasino yang telah menyumbang lebih dari 80% pendapatan pemerintah juga terkena dampaknya atas kebijakan penguncian tersebut dengan sebagian besar penduduknya dipekerjakan secara langsung atau tidak langsung oleh bisnis kasino. (Reuters).

Share :