Meskipun Festival Perahu Naga Sepi Pengunjung, Pariwisata China Masih Hasilkan Rp56 Triliun

Beijing, satunusanet.com – Di tengah pandemi COVID-19 yang masih mengancam sebagaian besar wilayah dunia, khususnya di negara China, toh negeri ini masih giat membangkitkan sektor wisatanya.

Salah satu yang menjadi andalan negeri ini adalah ajang Festival Perahu Naga. Saban tahun, even ini menjadi hiburan menarik, negara-negara lain, khususnya di wilayah Asia. Ciri khas etnik menjadi daya tarik menarik yang bisa di ‘jual’ sebagai promosi budaya yang menarik.

Namun dibanding tahun-tahun sebelumnya, penyelenggaraan kali ini masih kurang menyedot para pengunjung. Bahkan tidak seramai waktu penyelenggaraan sebelumnya.

Suasana musim libur Festival Perahu Naga di China tahun ini relatif lebih sepi dibandingkan tahun lalu, namun industri pariwisata negara itu mampu meraup pendapatan senilai 25,82 miliar yuan (sekitar Rp56,13 triliun).

Ada 73,37 juta trip selama libur tiga hari festival itu pada 3-5 Juni,  turun 40,3 persen dibandingkan tahun lalu dan turun 9,6 persen dibandingkan 2020, menurut data Kementerian Transportasi China.

Pengguna jalan raya selama musim liburan tersebut tercatat 54,49 juta trip, turun 37 persen dibandingkan tahun lalu dan turun 4,1 persen dibandingkan 2020.

Demikian pula pengguna jalur perairan, yang mengalami penurunan 39 persen dibandingkan 2021 dan melorot 31,7 persen dibandingkan 2020.

Otoritas China menerapkan pembatasan aktivitas masyarakat sebagai upaya menerapkan kebijakan nol kasus COVID-19 secara dinamis pada musim liburan Festival Perahu Naga yang dikenal dengan Duanwujie itu.

Status penguncian wilayah di Shanghai sudah dicabut, sedangkan di Beijing masih dilakukan secara bertahap.

Hal inilah yang menyebabkan penurunan penumpang sejumlah moda transportasi selama musim libur Duanwujie, menurut Kementerian Transportasi.

Sementara itu, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China merilis bahwa industri pariwisata selama musim liburan Duanwujie berhasil menghimpun pendapatan sebesar 25,82 miliar yuan (Rp56,13 triliun).

Baca Juga  Taiwan Ingatkan Honduras atas Bantuan "Racun" dari China

Namun kementerian terkait tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai perbandingan pendapatan yang dihasilkan selama periode Duanwijie tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya.

Meskipun lockdown di Shanghai dicabut sejak bulan lalu, baru 40 persen objek wisata di kota terkaya itu yang telah beroperasi kembali.

Di Beijing, beberapa objek wisata dan pusat keramaian lainnya baru dibuka mulai Senin.

Share :