Gempa Afghanistan Tewaskan 1.000 Orang, Taliban Serukan Bantuan Dunia

Jakarta, satunusanet.com – Afganistan mengalami gempa, dengan kekuatan 6,1 magnitudo dan sejauh ini telah menewaskan 1.000 orang. Atas peristiwa ini, Taliban telah meminta dukungan internasional, karena negara itu luluh lantak setelah diguncang gempa bumi.

Dikabarkan lebih dari 1.000 orang tewas dan sedikitnya 1.500 mengalami luka, kata pejabat setempat. Provinsi Paktika yang berada di tenggara Afghanistan merupakan wilayah yang paling terdampak. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sedang berjuang untuk menyediakan tenda darurat dan bantuan makanan. Namun, upaya penyelamatan terhambat oleh hujan deras dan hujan batu es. Gempa in disebut sebagai gempa yang mematikan dalam dua dekade terakhir. Dan merupakan tantangan terbesar bagi Taliban, kelompok Islam yang kembali memperoleh kekuasaan akhir tahun lalu menggantikan pemerintah yang didukung oleh Barat.

Pusat gempa berada sekitar 44 kilometer dari kota Khost, dan getarannya terasa sampai ke Pakistan dan India. Dari kesaksian warga, getaran juga terasa di ibu kota Afghanistan, Kabul, dan ibu kota Pakistan, Islamabad. “Sayangnya, pemerintahan sedang dikenakan sanksi, sehingga tidak mampu secara finansial untuk membantu rakyat, sejauh yang dibutuhkan,” kata Abdul Qahar Balkhi, seorang pejabat senior Taliban.

Jumlah orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan masih belum diketahui. Pekerja kesehatan dan relawan mengatakan operasi penyelamatan mengalami hambatan karena hujan deras. Di wilayah terpencil, helikopter telah membawa korban-korban ke rumah sakit.

PBB dan lembaga bantuan kemanusiaan di negara tetangga Pakistan melakukan upaya bantuan kemanusiaan, termasuk pengerahan tim medis dan penyediaan obat-obatan. Salah satu lembaga bantuan kemanusiaan, Intersos, mengatakan sudah siap mengirim tim kesehatan darurat di antaranya dua ahli bedah, seorang ahli anastesi, dan dua perawat.

Baca Juga  PBB Prediksi Ekonomi Global 2023 Tumbuh Melambat Sekitar 1,9 Persen

Sebagian besar korban tewas akibat gempa ini berada di Distrik Gayan dan Barmal, Provinsi Paktika, kata seorang dokter kepada BBC. Seluruh kampung di Gayan dilaporkan telah hancur.

“Ada suara gemuruh dan tempat tidur saya mulai bergetar,” kata Shabir, seorang penyintas kepada BBC. “Langit rumah berjatuhan. Saya terjebak, tapi saya bisa melihat langit. Bahu saya terkilir, kepala saya terasa sakit, tapi saya berhasil keluar. “Saya yakin ada tujuh atau sembilan orang dari keluarga saya yang berada di ruangan yang sama dengan saya, sudah meninggal”. Kata Shabir.

Hingga kini upaya penanganan dan bantuan tengah berlangsung di wilayah negara tersebut.

 

 

Share :