Jakarta, satunusanet.com – Kepingin suasana kemping yang beda? Ini adalah kemping dengan konsep kekinian modern dengan memadukan penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) dan keindahan alam sekitar. Dijamin, kemping modern ini, tidak kalah dengan suasana ‘biasa’ yang dialami saat berkemping.
Beberapa kalangan juga berharap dan mendukung kegiatan kemping kekinian ini dan memprediksi bahwa industri pariwisata di Tanah Air bakal memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.
Lantas, seperti apakah konsep kemping ini? Yang menarik lagi, bahwa tawaran kemping ini diadakan di Bali. Tempat eksotis dengan kekayaan alamnya yang telah mendunia.
Elevated camping di wilayah Kintamani
Penyedia layanan akomodasi berbasis IoT, besutan anak bangsa, Bobobox, meresmikan layanan terbaru mereka di Pulau Dewata menawarkan elevated camping di wilayah Kintamani, Bali. Konsep layanan elevated camping ini terbilang unik karena mengusung pengalaman baru berkemah dengan memadukan penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) dan keindahan alam sekitar.
Co-founder sekaligus CEO Bobobox Indra Gunawan menyebutkan kehadiran Bobocabin diharapkan dapat mendukung industri pariwisata di Tanah Air yang lebih berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.
“Sebagai salah satu pelaku usaha di ekosistem pariwisata, kami menyadari pentingnya mendukung upaya pemerintah dalam memaksimalkan potensi pariwisata Indonesia. Guna mencapai hal tersebut, kami menghadirkan Bobocabin yang saat ini telah dibuka di berbagai lokasi seperti Cikole, Ranca Upas, Danau Toba, termasuk Bali. Diharapkan melalui konsep elevated camping yang kami usung, konsumen dapat merasakan pengalaman menginap yang mengesankan dan Bobocabin pun dapat berperan aktif untuk menopang program-program yang telah dicanangkan pemerintah,” ujar Indra dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.
“Saya berharap melalui peluncuran ini, Bobocabin dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam menggaungkan pariwisata berkelanjutan melalui setiap lokasi yang ada. Besar harapan kami agar langkah yang diambil Bobobox ini dapat menjadi pendorong bagi pelaku usaha pariwisata lainnya untuk bergerak ke arah yang sama,” kata Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Hanifah Makarim.